Penanaman dengan pot.
Untuk jenis anggrek yang berbatang
monopodial (Vanda, phalaenopsis) cara menanam batang diletakkan
ditengah-tengah pot. Karena anggrek ini akan tumbuh terus lurus keatas.
Sedangkan anggrek berbatang sympodial (cattleya, dendrobium, cymbidium,
oncidium) cara menanamnya bagian batang yang tua diletakkan menempel
pada pinggir pot. Dan bagian tunas diletakkan pada bagian tengah pot.
Sehingga tanaman akan tumbuh makin ketengah.
Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menanam dipot adalah :
1. Pot (Pot plastik atau tanah)
Pot yang akan dipakai sebaiknya pot baru.
Bisa digunakan pot bekas namun harus dengan perlakuan terlebih dahulu.
Pot bekas biasanya ditumbuhi lumut, jamur bahkan mungkin bakteri. Dan
mungkin pot telah asam. Untuk itu harus dibersihkan sampai betul-betul
bersih. Pemilihan pot adalah
penting. Pot yang akan digunakan juga harus disesuaikan dengan besarnya
tanaman dan jenis anggrek yang akan ditanam. Misalnya untuk vanda
potnya beda dengan phalaenopsis. Vanda butuh pot yang dalam dan berongga
banyak, sedangkan phalaenopsis memerlukan pot yang tidak terlalu dalam
dengan lobang draenase yang cukup. Untuk yang menggunakan pot plastik
sebaiknya lubang dibagian bawah pot diperbesar, dan tambah lobang
dibagian samping atau sisi pot agar draenase lebih lancar.
2. Tiang penahan batang tanaman.
Lebih baik dibuat dari kawat dengan
diameter 2~4 mm. Disamping kokoh juga tahan lama. Fungsi dari tiang ini
adalah untuk menyangga tanaman agar tidak goyang saat penyiraman atau
perlakuan lainnya. Sehingga pertumbuhan akar tidak terganggu. Tiang
penyangga dapat dilepas bila tanaman sudah menempel kuat pada pot.
3. Media tanam.
Untuk menanam anggrek dipot diperlukan media tanam. Ada beberapa jenis media tanam untuk anggrek.
Seperti, potongan pakis, arang kayu, potongan sabut kelapa, pecahan
batu bata atau genteng. Media ini diperlukan untuk mengikat air dan
tempat menempel akar tanaman.
Adapun cara penanamannya yang pertama
pasang tiang penahan sampai menyentuh dasar pot. Isi pot dengan pecahan
batu bata atau genteng secukupnya, bisa sampai 1/3 tinggi pot. Ini
difungsikan untuk pemberat pada pot plastik dan penahan air. Kemudian
masukkan media arang kayu atau potongan pakis 1/3 tinggi pot. Setelah
itu tanaman anggrek diletakkan diatas media dan akar diatur supaya
menyebar rata. Jangan lupa batang tanaman diikat pada tiang penyangga.
Yang terakhir diatas akar ditambah media lagi secukupnya. Perlu diingat,
jangan sampai batang tanaman pseudo-bulb tertimbun oleh media
(cattleya, dendrobium). Hal ini untuk menghindari luka yang bisa
menyebabkan busuk dan tanaman mati. Yang ditimbun oleh media adalah
akar-akarnya saja.
Penanaman dengan ditempel
Penanaman dengan cara ini lebih simple
dan tidak membutuhkan media. Pilihlah tanaman anggrek yang tidak terlalu
panjang batangnya, untuk menghindari patah. Tempelkan tanaman anggrek
pada pohon atau papan pakis. Pohon atau papan pakis inilah sebagai media
tanamnya yang berfungsi untuk menempel akar-akar tanaman anggrek. Agar
menempel kuat dan tidak goyang ikat batang anggrek tersebut pada pohon
atau papan pakis dengan tali plastik atau tali ijuk atau yang lainnya
yang tidak berkarat. Setelah perakarannya menempel kuat, tali bisa
dilepas. Lebih praktis tali pengikat bisa diganti kawat dengan panjang 5
– 6 cm, dibentuk huruf U. Kawat ini untuk menjepit batang anggrek yang
ditempelkan pada papan pakis atau pohon.
Biasanya kita tidak menyadari hal-hal
sederhana, namun penting dalam penanaman anggrek. Baru menyadari ketika
tanaman kurang bagus pertumbuhannya bahkan sampai mati. Mungkin posting
diatas dapat membantu anda para pecinta anggrek. Setidaknya menambah
pengalaman dan sebagai pembanding apa bila anda mempunyai cara penanaman
lainnya.
sumber diambil dari : http://wawaorchid.wordpress.com/2010/04/16/cara-menanam-anggrek-untuk-memperoleh-hasil-pertumbuhan-yang-terbaik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar